Bualan Tentang Hujan

Hujan merupakan peristiwa yang terjadi secara kimia-fisika. Penguapan air akibat panasnya cahaya surya membentuk kumpulan udara yang lama-lama menjadi dingin lalu menetesi bumi.

Halo, dalam hal ini saya akan berbagi cerita mengenai pemaknaan hujan, menurut saya. Mungkin terdengar dangkal untuk sebagian orang, tetapi tak masalah ini adalah pemikiran saya yang saat tulisan ini dibuat hujan terus mengguyur dari pagi hingga saat ini tulisan ini dipublish.

Hujan menjadi pembawa angin segar bagi para petani untuk yang membuat lahan sawah atau kebunnya mendapatkan pasokan air yang melimpah. Tetapi, hujan menjadi malapetaka bagi pengrajin batu bata, genteng, dan pekerjaan lainnya yang membutuhkan sinar matahari sebagai proses pengeringannya. 

Hujan juga menimbulkan bencana bagi manusia bila saluran irigasi mampet atau dangkalnya kedalaman sungai sebagai tempat aliran air menuju ke laut. Bisa jadi juga menjadi penyebab tanah longsor akibat tidak kuatnya tanah akibat tidak adanya tumbuhan pepohonan yang mencengkeram tanah.

Sesungguhnya, di Indonesia hanya terdapat dua musim, yaitu musim penghujan dan musim kemarau. Ya kalau kemarau jelas dong kita kehausan dan sangat diharapkan supaya hujan datang untuk mencegah kekeringan. 

Tapi, kalau waktunya penghujan, diharapkan untuk seadanya karena takut banjir atau terjadi bencana lainnya.

Oke, tapi sebenarnya kita ini siapa sih? Kita manusia hanya bisa membual akan segala sesuatunya yang selanjutnya mencipta entah berakal dari keburukan atau kebaikan hasilnya. Hukum alam yang seharusnya tidak bisa manusia cegah, manusia mengusahakan untuk mengintipnya supaya segala sesuatunya berjalan demi ras manusia. 

Apa intinya?

Hujan merupakan anugerah yang memang ada atas prosesnya sendiri. Benda-benda memiliki sifatnya sendiri dan ditarik oleh gaya gravitasi bumi. Jadi... itulah letak anugerahnya.

Sejujurnya, jika hujan dipindahkan ke tempat yang membutuhkan apakah tidak bisa? Misalkan daerah langganan banjir tidak boleh terkena hujan. 

Sebagaimana diketahui, proses perpindahan kalor (panas) itu ada dan itu tergantung arah angin yang diperoleh dari alam ini.

Apa yang bisa manusia lakukan? Manusia mungkin saja bisa memodifikasi kalor untuk memancing perpindahan kalornya supaya hujan terjadi dan tentunya ini tidaklah mudah. Bagaimana dengan arah angin? Luar biasa sekali jika manusia membuat suatu pembelok angin supaya awan-awan yang telah diisi uap hujan berbelok. 

Jadi, gimana dong?

Hujan mengajarkan kita untuk saling mengingat sesama makhluk hidup, bahwa manusia tidak hidup sendiri di bumi ini. Ada makhluk hidup yang membutuhkan asupan air yang cukup banyak supaya berkembang biak, misalnya katak. 

Hujan juga mengingatkan kita untuk peduli terhadap sesama manusia. Oke, manusia membuang limbah domestik pada hulu sungai, siapa yang terdampak? Jelas, bagian hilir akan terdampak... Luapan sungai akibat limbah yang tidak bisa ikut meluncur ke muara sungai dan terpendam selama aliran air mengalir.

Hujan mengajarkan kita untuk bersyukur masih mendapatkan air untuk pemenuhan hidup manusia. 

Jadi, sebetulnya tidak ada kesalahan dalam hujan. Tidak ada yang salah selama prosesnya. Hanya saja. Manusia terlalu banyak membual perihal hujan yang menyebabkan bencana. 

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama